Akhirnya para seniman cilik asal SMP 4 Nganjuk sepakat tampil berlaga menghadapi seniman lain se Jatim . Siswa yang kami tampilkan adalah Ratih sebagai vokalis, Hafid, Sobirin, Galih, dan Farid, lanjut Bambang yang juga anggota PEPADI Nganjuk. Saat tampil di Jatim membawakan lagu dolanan berjudul Ilir-Ilir dengan iringan Mung Dhe. Masih menurut Bambang, lagu dolanan tersebut cocok untuk segala situasi. Mulai sebagai sarana dakwah para Wali, hingga era sekarang baik sebagai media pembangunan maupun pendidikan. Sementara untuk jenis iringannya sendiri mengambil seni khas asal Desa Garu Kec. Baron yaitu kesenian Mung Dhe. Berdasarkan cerita kesenian itu bermula dari prajurit Diponegoro yang sempat tersebar akibat serangan kompeni. Kemudian menyamar menjadi warga biasa di desa Garu. Namun jiwa keprajuritannya tetap berkobar, sehingga tetap ingin berlatih perang. Guna menyamarkan, latihan itu dikemas dalam sebuah pertunjukan seni sederhana yang hanya menggunakan iringan Kenong dan Jedor.
Sekedar diketahui bahwa pada pelaksanaan Festival dan Lomba Senin Siswa Nasional di Jatim, Kabupaten Nganjuk mengikut sertakan semua jenis lomba. Informasinya selain meraih juara bidang seni tradisional, juga meraih juara kedua lomba seni lukis dan juara ketika seni kriya. Untuk story telling, yang juga menyertakan siswa SMP 4, berhasil masuk sepuluh besar pada urutan kedelapan.
Dengan kejuaraan yang berhasil diraihnya itu, apakah SMP 4 Nganjuk akan menjadi dutanya Jawa Timur ke kancah nasional ? Baik Bambang maupun Dyah Anik belum bisa memberi jawaban pasti.
erguruan silat kok kera sakti brarti melambang kan orang2 nya kyk "monyet" dong ganti kek yg lebih keren biar asumsi orang pertama kali lihat / denger biar mikirnya gk ke MONYET
BalasHapus